Danau Dendam Tak Sudah

The Dam Yang tidak selesai, atau De Dam Tak Sudah, Danau Dendam Tak Sudah

60 sd 80% Sampah Rumah Tangga adalah Bahan Organik

Potensi masalah ketika tidak diolah, potensi pendapat keluarga ketika diolah, potensi nilai tambah ketika dilakukan Biokonversi Dikelola Secara Bijak

Urban Farming

Pemanfaat Lahan Masjid Jamik Al Huda sebagai terapi psikologis dan nilaitambah pendapatan keluarga

Urban Farming (Budidaya Lahan Sempat)

Memanfaatkan Lahan Sempit untuk menambah nilai manfaat lahan diperkotaan sekaligus sebagai eduwisata

Urban Farming Tanaman Hortikultura

Sayuran segar siap dikonsumsi kapan saja...

Jumat, 08 April 2022

DAUR HIDUP: Adat Istiadat Suku Lembak Kota Bengkulu dan Sekitarnya

SUKU LEMBAK KOTA BENGKULU & SEKITARNYA

Ir. Usman Yasin, M.Si. (Dosen Universitas Muhammadiyah Bengkulu)

Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam Suku bangsa dimana setiap Suku memiliki kebudayaan yang berbeda pula, begitu juga halnya dengan masyarakat Bengkulu.  Selanjutnya masyarakat Bengkulu ini kalau ditilik dari segi bahasanya dapat dibedakan atas beberapa golongan yaitu SerawaiRejang, Melayu Bengkulu (pesisir), Enggano, Muko-Muko, Pekal dan Masyarakat Lembak.

Masyarakat Suku Lembak atau juga yang dikenal dengan Suku Lembak yang merupakan bagian dari masyarakat Bengkulu tersebar di wilayah Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kepahiyang, dan Redjang Lebong.  Sebenarnya secara umum antara masyarakat Lembak tidak jauh berbeda dengan masyarakat Bengkulu' umumnya namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan, jika ditinjau dari segi bahasanya antara masyarakat Lembak dengan masyarakat Bengkulu Kota (pesisir) terdapat perbedaan dari segi pengucapan katanya dimana masyarakat Bengkulu kata-katanya banyak diakhiri dengan hurup 'o' sedangkan masyarakat Lembak banyak menggunakan hurup 'e', disamping itu dalam beberapa hal ada juga yang berbeda jauh.

Masyarakat Lembak seperti juga masyarakat Bengkulu umumnya semuanya memeluk Agama Islam sehingga budayanya banyak bernuansakan Islam disamping masih ada juga pengaruh dari agama lainnya.

Begitu juga dari segi adat istiadat antara masyarakat Bengkulu dan masyarakat Lembak ada terdapat kesamaan dan juga perbedaan, dimana ada hal-hal yang terdapat dalam masyarakat Bengkulu tidak terdapat dalam masyarakat Lembak begitu juga sebaliknya termasuk didalamnya adat dalam rangkaian upacara perkawinan.  Dalam hubungan ini penulis ingin mengungkapkan adat dalam rangkaian upacara-upacara mulai dari lahir, remaja, perkawinan, hingga kematian yang ada dalam masyarakat Lembak.

Namun demikian dalam kehidupan suatu masyarakat tidak terlepas dari interaksi antar masyarakat sekitarnya sehingga masyarakat sebagai suatu sistem sosial senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan, hal ini disebabkan kerena adanya berbagai pengaruh baik internal, eksternal maupun lingkungan yang mana lazim disebut dengan adanya pengaruh modernisasi. Begitu juga halnya terhadap permasalahan adat ini, dengan adanya pengaruh modernisasi  tersebut sedikit banyaknya juga mengalami pergeseran.

Ruang Lingkup

Buku ini menggambarkan bagaimana sebenarnya 'adat istiadat yang terdapat dalam masyarakat Lembak serta beberapa variasinya antara suatu wilayah dengan wilayah lain, yang terjadi sejalan dengan perkembangan zaman dengan adanya pengaruh modernisasi sehinggga apa yang ada dalam masyarakat sekarang ini.  

Downloud Buku:  Daur Hidup: Adat Istiadat Suku Lembak Kota Bengkulu  

Agroklimatlogi

Kemiringan Sumbu Bumi dan Posisi Bumi -
Matahari Selama Setahun

Agroklimatologi (Klimatologi Pertanian) adalah kajian tentang hubungan antara faktor-faktor lingkungan terutama iklim dengan berbagai kegiatan pertanian dalam arti luas.  Di dalam beberapa hal pembahasan masih bersifat umum, hal tersebut harus dilakukan terutama apabila penjelasan secara teoritis dan terinci masih belum dapat dipastikan karena belum banyak pendukung dari hasil penelitian dan pengukuran.  Disamping itu perlu adanya kesamaan dalam pembatasan tentang beberapa istilah yang sering digunakan dalam mempelajari Klimatologi Pertanian, diantaranya adalah Meteorologi, Klimatologi, Agrometeorologi dan Agroklimatolog
i.

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan cuaca, atau ilmu yang mempelajari proses-proses fisik yang terjadi di atmosfer pada suatu daerah atau wilayah dalam kurun waktu  tertentu, yang umumnya mempunyai periode relatif singkat.  Sedangkan Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan iklim atau ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca dari suatu daerah dalam waktu yang relatif panjang.  Seperti diketahui bahwa iklim merupakan sintesa atau statistik dari cuaca untuk kurun waktu jangka panjang (kurang lebih 3O tahun untuk menentukan tipe iklim suatu wilayah).  Apabila cuaca dianggap sebagai sifat atau prilaku atmosfer, maka iklim adalah rata-rata sifat atau karateristik dari atmosfer terse­but, sehingga cuaca dapat dianggap sebagai bagian dari iklim.

Agrometeorologi merupakan cabang meteorologi terapan yang berkaitan dengan respon tanaman/organisme terhadap lingkungan fisik.  Cabang ilmu ini mempelajari proses fisik di atmosfer yang berhubungan dengan proses produksi pertanian dan unsur-unsur cuaca.  Sedangkan Agroklimatologi adalah cabang dari klimatologi terapan yang mempelajari hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses produksi pertanian.

Secara singkat perbedaan antara Klimatologi Pertanian (Agroklimatologi) dan Meteorologi Pertanian dapat disimpulkan bahwa Klimatologi Pertanian dapat menentukan jenis tanaman yang dapat diusahakan di suatu tempat, sedangkan Meteorologi Pertanian akan menerangkan setiap tahap demi tahap dari variasi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.   

Selanjutnya dapat di baca pada link ini : Agroklimatologi.pdf


Yayasan Lembak

Yayasan Lembak adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang dibangun atas dasar keinginan memperjuangkan Hak-hak adat masyarakat Lembak, karena ranah perjuangan yang bersentuhan dengan kasus-kasus lingkungan hidup dan sumberdaya alam yang pada akhirnya persoalan kebijakan maka akhirnya Yayasan Lembak juga konsen pada persoalan semua nasib kaum tertindas dan dimarginalkan. Persoalan yang muncul yang dialami masyarakat ini juga disebabkan kasus-kasus Korupsi anggaran APBD dan APBN, akhirnya Yayasan Lembak juga berada pada garda depan melakukan perlawan terhadap kasus-kasus Korupsi, sebuah Gerakan yang pernah digagas oleh pendiri sekalgus ketua Yayasan Lembak, yaitu dengan Gagasan Gerakan 1.000.000 Facebookers dukung Bitchan, yang menjadi trent topik dimedia massa dan dunia maya. Ayo dukung terus berlanjut aktivitas perjalanan Yayasan Lembak Bengkulu. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua, Terimakasih.

Saran - Pendapat - Pesan

Nama

Email *

Pesan *