Jumat, 08 April 2022

DAUR HIDUP: Adat Istiadat Suku Lembak Kota Bengkulu dan Sekitarnya

SUKU LEMBAK KOTA BENGKULU & SEKITARNYA

Ir. Usman Yasin, M.Si. (Dosen Universitas Muhammadiyah Bengkulu)

Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam Suku bangsa dimana setiap Suku memiliki kebudayaan yang berbeda pula, begitu juga halnya dengan masyarakat Bengkulu.  Selanjutnya masyarakat Bengkulu ini kalau ditilik dari segi bahasanya dapat dibedakan atas beberapa golongan yaitu SerawaiRejang, Melayu Bengkulu (pesisir), Enggano, Muko-Muko, Pekal dan Masyarakat Lembak.

Masyarakat Suku Lembak atau juga yang dikenal dengan Suku Lembak yang merupakan bagian dari masyarakat Bengkulu tersebar di wilayah Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kepahiyang, dan Redjang Lebong.  Sebenarnya secara umum antara masyarakat Lembak tidak jauh berbeda dengan masyarakat Bengkulu' umumnya namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan, jika ditinjau dari segi bahasanya antara masyarakat Lembak dengan masyarakat Bengkulu Kota (pesisir) terdapat perbedaan dari segi pengucapan katanya dimana masyarakat Bengkulu kata-katanya banyak diakhiri dengan hurup 'o' sedangkan masyarakat Lembak banyak menggunakan hurup 'e', disamping itu dalam beberapa hal ada juga yang berbeda jauh.

Masyarakat Lembak seperti juga masyarakat Bengkulu umumnya semuanya memeluk Agama Islam sehingga budayanya banyak bernuansakan Islam disamping masih ada juga pengaruh dari agama lainnya.

Begitu juga dari segi adat istiadat antara masyarakat Bengkulu dan masyarakat Lembak ada terdapat kesamaan dan juga perbedaan, dimana ada hal-hal yang terdapat dalam masyarakat Bengkulu tidak terdapat dalam masyarakat Lembak begitu juga sebaliknya termasuk didalamnya adat dalam rangkaian upacara perkawinan.  Dalam hubungan ini penulis ingin mengungkapkan adat dalam rangkaian upacara-upacara mulai dari lahir, remaja, perkawinan, hingga kematian yang ada dalam masyarakat Lembak.

Namun demikian dalam kehidupan suatu masyarakat tidak terlepas dari interaksi antar masyarakat sekitarnya sehingga masyarakat sebagai suatu sistem sosial senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan, hal ini disebabkan kerena adanya berbagai pengaruh baik internal, eksternal maupun lingkungan yang mana lazim disebut dengan adanya pengaruh modernisasi. Begitu juga halnya terhadap permasalahan adat ini, dengan adanya pengaruh modernisasi  tersebut sedikit banyaknya juga mengalami pergeseran.

Ruang Lingkup

Buku ini menggambarkan bagaimana sebenarnya 'adat istiadat yang terdapat dalam masyarakat Lembak serta beberapa variasinya antara suatu wilayah dengan wilayah lain, yang terjadi sejalan dengan perkembangan zaman dengan adanya pengaruh modernisasi sehinggga apa yang ada dalam masyarakat sekarang ini.  

Downloud Buku:  Daur Hidup: Adat Istiadat Suku Lembak Kota Bengkulu  

0 comments:

Posting Komentar

Yayasan Lembak

Yayasan Lembak adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang dibangun atas dasar keinginan memperjuangkan Hak-hak adat masyarakat Lembak, karena ranah perjuangan yang bersentuhan dengan kasus-kasus lingkungan hidup dan sumberdaya alam yang pada akhirnya persoalan kebijakan maka akhirnya Yayasan Lembak juga konsen pada persoalan semua nasib kaum tertindas dan dimarginalkan. Persoalan yang muncul yang dialami masyarakat ini juga disebabkan kasus-kasus Korupsi anggaran APBD dan APBN, akhirnya Yayasan Lembak juga berada pada garda depan melakukan perlawan terhadap kasus-kasus Korupsi, sebuah Gerakan yang pernah digagas oleh pendiri sekalgus ketua Yayasan Lembak, yaitu dengan Gagasan Gerakan 1.000.000 Facebookers dukung Bitchan, yang menjadi trent topik dimedia massa dan dunia maya. Ayo dukung terus berlanjut aktivitas perjalanan Yayasan Lembak Bengkulu. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua, Terimakasih.

Saran - Pendapat - Pesan

Nama

Email *

Pesan *