Danau Dendam Tak Sudah

The Dam Yang tidak selesai, atau De Dam Tak Sudah, Danau Dendam Tak Sudah

60 sd 80% Sampah Rumah Tangga adalah Bahan Organik

Potensi masalah ketika tidak diolah, potensi pendapat keluarga ketika diolah, potensi nilai tambah ketika dilakukan Biokonversi Dikelola Secara Bijak

Urban Farming

Pemanfaat Lahan Masjid Jamik Al Huda sebagai terapi psikologis dan nilaitambah pendapatan keluarga

Urban Farming (Budidaya Lahan Sempat)

Memanfaatkan Lahan Sempit untuk menambah nilai manfaat lahan diperkotaan sekaligus sebagai eduwisata

Urban Farming Tanaman Hortikultura

Sayuran segar siap dikonsumsi kapan saja...

Jumat, 10 Juni 2005

PROFIL YAYASAN LEMBAK

Yayasan Lembak Bengkulu
Sekretariat: Jalan Danau Raya No. 59 Panorama Bengkulu
Telp. +62-736-345346, usmanyasin@plasa.com

PROFIL YAYASAN LEMBAK BENGKULU


LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN

Suku Lembak merupakan salah satu Suku Bangsa yang hidup dan menetap di wilayah Propinsi Bengkulu, sebagian di wilayah Propinsi Sumatera Selatan, Bangka-Belitung dan juga tersebar disebagian wilayah negara tetangga Malaysia. Sejarah perkembangannya menunjukkan bahwa mereka termasuk suku bangsa yang mudah menerima pendatang. Akan tetapi karena rendahnya kualitas sumber daya manusia menyebakan Suku Lembak tidak mampu bersaing dengan pendatang dan suku-suku lain yang sudah berkembang terlebih dahulu. Hal ini ditambah lagi dengan tidak adanya pemihakan pemberdayaan Ekonomi Rakyat oleh pemerintah pada massa lalu, bahkan terjadi pemiskinan secara struktural oleh kebijakan yang tidak berpihak.
Secara demografis Suku Lembak menggantungkan sumber pekerjaan dan pendapatannya dari bertani. Suku Lembak biasanya bertempat tinggal di daerah aliran sungai dan bersentuhan langsung dengan Kawasan Lindung dan sumber air.
Kawasan tersebut yang secara alamiah menyediakan sumber air untuk kebutuhan lahan pertanian mereka. Beberapa tahun terakhir karena pertambahan jumlah penduduk, terutama pertambahan pendatang menyebabkan kebutuhan lahan untuk perumahan semakin bertambah. Hal ini juga menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian menjadi lahan pekarangan dan perumahan. Kondisi ini juga terjadi pada kawasan sekitar Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah yang semestinya menjadi penyedia sumber air bagi kebutuhan pengairan lahan pertanian sebagian besar Suku Lembak di Kota Bengkulu. Keadaan semakin diperparah dengan kebijakan Tata Ruang pengembangan wilayah yang cenderung tidak memperhatikan lingkungan hidup.
Konversi Kawasan Lindung, Cagar Alam dan kawasan konvservasi lainya menjadi lahan perkebunan, pekarangan dan perumahan, memang sangat sulit dibendung sehingga perlu adanya rekonstruksi dan perencanaan pertanian terpadu disekitar kawasan tersebut, perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap semua kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pengembangan wilayah kawasan.
Pengrusakan kawasan lindung dan konservasi harus dibayar dalam bentuk konvensasi biaya sosial akibat masalah tersebut. Yayasan Lembak diharapkan dapat menjadi jembatan untuk proses pemberdayaan akan Hak-hak adat dan ulayat Suku Lembak sekaligus memberikan advokasi serta mencari jalan keluar dari semua permasalahan yang berhubungan dengan dampak sosial yang mungkin ditimbulkan akibat keterbelakangan, ketidakberdayaan dan ketertindasan
Selain permasalahan tersebut, ketertinggalan Suku Lembak juga disebabkan: kurangnya kualitas sumber daya manusia, ketidakmampuan mengelola sumber dana, tidak mampu mengakses sumber informasi dan sumber dana, dan ketidakmampuan mengelola sumber daya alam dan manusia secara optimal, serta kurangnya kesempatan yang diperoleh baik dari pemerintah maupun pihak lain. Yayasan akan berfungsi sebagai inovator dan fasilitator bagi Suku Lembak.
Visi Yayasan
Yayasan Lembak sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mempunyai visi untuk untuk mengangkat harkat dan martabat Suku Lembak sejajar dengan suku bangsa lainnya, yang dapat diartikan bahwa Yayasan secara progresif harus mencari dan membuat inovasi-inovasi baru dengan dilandaskan pada keredho’an Allah, SWT dengan target inovasi-inovasi yang dilahirkan harus bernilai amalan sholihan, baik bagi Yayasan maupun bagi Suku Lembak dan bangsa.

Misi Yayasan

Untuk mewujudkan visi yayasan tersebut diatas, maka Yayasan Lembak mempunyai misi:
  • Mempertahankan eksistentsi masyarakat Suku Lembak
  • Mampu mengangkat harkat dan martabat Suku Lembak
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
  • Mampu meningkat profesionalisme pada profesi masing-masing
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas keberagamaan untuk mencapai derajat kemanusiaan yang berke-Tuhanan
  • Membuat model pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan konservasi sumberdayaan alam dan lingkungan hidup
Tujuan Yayasan
Yayasan Lembak mempunyai tujuan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati melalui pembangunan yang berkelanjutan

BIDANG USAHA YAYASAN
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka Yayasan Lembak akan berusaha dibidang:
  1. Mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan mulai dari TK (Taman Kanak-Kanak) hingga Perguruan Tinggi.
  2. Mendirikan dan menyelenggarakan Lembaga-lembaga perekenomian dan Koperasi
  3. Mendirikan Lembaga Kajian Kebijakan Pemerintah terhadap kepentingan Suku Lembak baik secara langsung maupun tidak langsung
  4. Mendirikan Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
  5. Mendirikan Lembaga Penerbitan
  6. Mendirikan dan menyelenggarakan Lembaga Advokasi
  7. Meningkatkan keterampilan pada bidang keagamaan
  8. Mendirikan Pusat Kajian Kependudukan dan Lingkungan Hidup
  9. Mendirikan dan menyelenggarakan usaha-usaha pengembangan Sosial, Budaya dan Seni
  10. Memberikan dan menyalurkan beasiswa pendidikan bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu dan atau berprestasi

    Dan segala sesuatu yang berhubungan dengan maksud dan tujuan tersebut serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
KEGIATAN YAYASAN LEMBAK

Dalam kegiatan untuk mencapai visi, misi dan tujuan Yayasan Lembak melakukan pembinaan melalui beberapa kegiatan, baik yang dilaksanakan sendiri maupun mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain.
Dalam kiprahnya Yayasan Lembak telah melakukan beberapa kegiatan dengan membentuk beberapa sayap organisasi dan kegiatan, yaitu:
  1. Kelompok Pencinta Alam dan Lingkungan Singaran Pati (KPAL SINGARAN PATI)
  2. Serikat Pekerja Lembak (SPL, organisasi buruh bongkar muat barang)
  3. Sasan Tinju Lembak (LBC: Lembak Boxing Camp, sudah terdaftar di pengda PERTINA PROPINSI BENGKULU)
  4. Penerbitan Jurnal Agroekologi (sudah ber-ISSN dan terdaftar di LIPI Jakarta; Terbit berkala setiap Tiga Bulan atau Triwulan)
  5. Menyelenggarankan Festival Danau Dendam (Sudah terjadwal menjadi kegiatan Rutin Dinas Pariwista Propinsi Bengkulu dan Kota Bengkulu)
  6. Bimbingan Belajar (akan segera terbentuk)
  7. Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER, sudah memberikan dana bergulir kepada 43 KK dengan kegiatan Peternakan Ayam Kampung dan Kambing di Desa/Kelurahan: Panorama, Dusun Besar, Semarang, Surabaya, Taba Lagan dan Taba Pasemah)

Yayasan Lembak

Yayasan Lembak adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang dibangun atas dasar keinginan memperjuangkan Hak-hak adat masyarakat Lembak, karena ranah perjuangan yang bersentuhan dengan kasus-kasus lingkungan hidup dan sumberdaya alam yang pada akhirnya persoalan kebijakan maka akhirnya Yayasan Lembak juga konsen pada persoalan semua nasib kaum tertindas dan dimarginalkan. Persoalan yang muncul yang dialami masyarakat ini juga disebabkan kasus-kasus Korupsi anggaran APBD dan APBN, akhirnya Yayasan Lembak juga berada pada garda depan melakukan perlawan terhadap kasus-kasus Korupsi, sebuah Gerakan yang pernah digagas oleh pendiri sekalgus ketua Yayasan Lembak, yaitu dengan Gagasan Gerakan 1.000.000 Facebookers dukung Bitchan, yang menjadi trent topik dimedia massa dan dunia maya. Ayo dukung terus berlanjut aktivitas perjalanan Yayasan Lembak Bengkulu. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua, Terimakasih.

Saran - Pendapat - Pesan

Nama

Email *

Pesan *